Profil Teddy S. Kardin
Teddy Sutadi Kardin pendiri perusahaan dengan nama T. Kardin Pisau Indonesia merupakan seorang Sarjana Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB). Pendidikan Sekolah Dasar sampai dengan Sarjana dilalui di kota Bandung yang juga merupakan kota kelahirannya. Bagi seorang yang menekuni bidang Eksplorasi, pisau menjadi kebutuhan penting untuk penjelajahan alam. Ditambah lagi dengan aktifitasnya sebagai seorang pencinta alam WANADRI yaitu Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung yang sangat terkenal di Indonesia bahkan ke Mancanegara.
Kecintaan dengan alam sudah terlihat semenjak kecil, lahir di Bandung Utara yang berbukit dan dikungkungi deretan gunung menjadi tempat bermain sekaligus ajang menempa diri. Berkelana di hutan, berburu atau camping merupakan kegiatan yang sering dilakukan.
Organisasi yang pernah diikuti antara lain:
– Pramuka
– Resimen Mahasiswa
– Perhimpunan Penempuh Rimba Pendaki Gunung WANADRI
– Para Club Indonesia
– ITB Sky Diver
– Perbakin
Keterlibatan di dunia Militer
Pertamakali terjadi pada tahun 1988 Prabowo Subianto mantan Danjen Kopassus mempercayainya untuk mengajar para prajurit bernavigasi, pada saat itu navigasi masih merupakan hal yang sulit dikalangan militer kita. Keterlibatan Teddy Kardin dengan Angkatan Darat juga di operasi militer di Timor-Timur. Pada peristiwa penyanderaan peneliti Ekspedisi Lorentz ’95 di hutan Jayawijaya, Prabowo juga meminta Teddy Kardin membantu Kopassus untuk membebaskan sandera dari tangan kelompok OPM pimpinan Kelly Kwalik. Dengan keahliannya dibidang navigasi operasi tersebut berjalan dengan sukses. Usai operasi tersebut Teddy Kardin kembali diminta ke Kalimantan, disana ia memimpin 40 pasukan komando untuk tracking dihutan. Didalam kegiatan tersebut juga ada pasukan elite (Special Forces) Amerika Serikat yang ikut mempelajari Survival dan Navigasi. Sumbangsih tersebut yang akhirnya Teddy Kardin dinobatkan sebagai warga kehormatan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Tidak hanya di TNI Angkatan Darat, Pasukan Khas (Paskhas) AU dan Brigade Mobil (Brimob) juga meminta Teddy Kardin untuk membagi ilmunya dibidang survival dan navigasi untuk pasukan mereka.
Sumbangsih di Militer antara lain:
– Pembekalan Pra Tugas Analisa Peta
– Jonif Linud 328, 330, 312, 327, 321
– Brimob Jabar, Paskhas, Kopassus, Rajawali Tahun 1987-2004
– Operasi Timor-Timur sebagai TBO – Analisa Ops Jonif Linud 328 Tahun 1988
– Instruktur Survival – Sanjak Latgab Kopassus – Special Air Service Australia Tahun 1991 – 1993
– Analis Ops Pembebasan Sandera Mapenduma – Papua
– Latgab Kopassus – Special Force dalam tracking
– Ekspedisi Mahakam – Barito dan latihan Sanjak Survival di Kalimantan
– Analis Ops untuk Koopskam Aceh dalam Satgas I serta Raider 300 Tahun 2004
Ekspedisi / Penelitian Geologi:
Sebagai seorang Geolog, mulai dari tahun 1976 sudah menjelajahi Nusantara untuk melakukan Penelitian Geologi terutama ekplorasi minyak bumi dan sudah bekerja untuk perusahaan minyak seperti Pertamina, Elf Aquitane Indonesia, Mobil Oil, Huffco Brantas, Humpuss Patragas dll.
Dalam setiap kegiatan tersebut diatas Teddy Kardin selalu ditemani oleh sebilah pisau dan pisau yang dikagumi diantaranya adalah Buffalo Skinner dan pisau Bowie yang sangat melegenda karena James Bowie seorang petualang yang tewas di Benteng Alamo Texas karena keberaniannya berkelahi sambil menghunuskan belati panjang, ditulis dalam sejarah dengan bagus dan heroik sehingga dikenal sampai sekarang dengan Bowie Knife – nya.
Dari latar belakang kecintaan terhadap pisau tersebut Teddy Kardin mencoba merintis pendirian bengkel pisau buatan tangan yang berada di Bandung. Pada awal tahun 1990 mencoba untuk serius menekuni pembuatan pisau. Dengan kerja keras dan eksperimen yang tiada henti-hentinya berusaha untuk membuat pisau dengan kualitas tinggi. Hasil kerja keras tersebut tidak sia-sia, dalam waktu beberapa tahun Pisau produksi Teddy Kardin dikenal luas oleh pencinta Pisau dan mendapat pengakuan terutama kualitas, ketajaman, kekuatan, keindahan dan kerapihan keterampilan karyawannya. Saat ini bengkel Teddy Kardin telah memiliki 40 (empat puluh) orang karyawan yang mampu memproduksi ± 300 bilah pisau dalam 1 bulan. Pisau-pisau yang diproduksi antara lain Survival knife, Skinner, Kukri, Commando, Special Force, Hunting Knife, Golok, Katana, Pisau Dapur, termasuk pisau-pisau tradisional seperti Kujang, Badik, Rencong, Mandau dan lain sebagainya. Bahan baku untuk pembuatan Pisau yang digunakan saat ini yaitu: O1, D2, 440C, ATS-34 sandar AISI (American Iron and Steel Institute) serta baja Damascus yang sudah dikenal luas oleh Pencinta Pisau.